Total Pageviews

semakin banyak orang = semakin tidak mau tau

  • 0


ada hal yang menarik ketika saya baca buku "TIPPING POINT" nya Malcolm Gladwell. kalo menurut saya sih ini buku isinya berbau-bau psikologi gitu.

yang akan saya angkat dalam cerita ini ada sebuah kasus paling memprihatinkan:

ada seorang model wanita cantik tinggal di kota besar, mengalami sebuah penganiayaan dan pembunuhan. model tersebut dianiaya sampai tiga kali di jalanan, selama lebih dari setengah jam, sementara 38 tetangganya menyaksikan kejadian itu dari jendela masing-masing. yang memprihatinkan, selama penganiayaan itu tidak seorangpun diantara 38 saksi mata mengangkat telepon untuk menghubungi polisi.
ini kejadian yang sangat memalukan. simbol yang menggambarkan betapa dingin dan tidak manusiawinya gaya hidup orang perkotaan

Seorang Editor New York Times, menulis sebuah buku tentang ini:
tidak seorangpun dapat mengatakan mengapa 38 saksi mata itu tidak mengangkat telepon ketika model tersebut sedang dianiaya. Namun, kita dapat mengandaikan bahwa sikap apatis mereka mungkin salah satu yang khas dalam gaya hidup perkotaan. Secara psikologi ini salah satu cara bertahan hidup.


Jika seseorang merasa dikelilingi dan ditekan oleh jutaan orang lain, agar tekanan itu tidak sampai merugikan secara langsung, cara satu-satunya adalah mengabaikan tekanan itu sesering mungkin. Ketidak pedulian kepada tetangga dan masalah-masalah mereka merupakan cerminan gaya hidup di kota-kota besar.

Anonimitas dan keterasingan dalam kehidupan kota besar membuat orang menjadi keras dan tidak berperasaan

Kita akan membahas tentang
"Masalah kencenderungan menjadi penonton"

Mereka menyandiwarakan beberapa keadaan darurat yang disesuaikan dengan berbagai situasi berbeda guna mengetahui siapa yang akan datang dan siapa yang akan berusaha membantu. 

yang mengejutkan adalah bahwa kecenderungan orang untuk menolong orang lain ditentukan oleh berapa banyaknya saksi dalam suatu kejadian.

contoh: ada seorang mahasiswa di kosan sedang mengalami epilepsi.
apabila tetangga mahasiswa itu hanya satu orang, dan orang itu tahu tidak ada orang lain di sekitar tempat kejadian, peluang orang itu untuk langsung memberikan bantuan adalah 85%.

akantetapi jika orang itu tahu ada empat tetangga lain yang menurut perkiraannya juga mendengar gejala serangan epilepsi teman kosannya itu, peluang untuk mendatangi si epilepsi hanya 31%.
Dengan kata lain, ketika para saksi mata tidak sendirian, tanggung jawab untuk mengambil tindakan menyebar. Masing-masing mengandaikan ada seseorang diantara mereka yang akan menolong, atau masing-masing

Nah, sadar atau tidak, hal tersebut sering kita jumpai di dalam sebuah organisasi atau kepanitiaan atau bahkan dalam tugas kelompok???

semakin banyak yang terlibat, semakin banyak kepala, semakin berkurang lah tanggung jawab masing-masing. semua nya saling mengandalkan satu sama lain. 
"kan ada si itu" 
"kan ada si anu. kenapa mesti saya"
"ah paling juga udah di kerjain sama si anu"
"ih itu kan kerjaan kamu, bukan kerjaan saya"
bla bla bla bla...

itu juga salah satu alasan dosen kalo membagi tugas kelompok, orang nya sedikit. agar lebih efisien. Sedikit bicara banyak bekerja :)

No comments:

Post a Comment

Labels

Followers