huaaaaaaaaaaaaaaaah.......
jadi psikolog? itu cita-cita saya dari jaman kelas 2 SMP loooooh..
pengeeen banget nget bisa jadi psikolog. dan saya pengennya jadi psikolog anak. atao mentok-mentoknya psikolog klinis deh.
cita-cita itu ga pernah luntur sekalipun ampe saat ini sih sebenar nya. cita-cita buat jadi psikolog masih menggebu-gebu di hati dan pikiran saya sampe sekarang.hohohohoho
walaupun sekarang saya terjerumus di jurusan teknik komputer, tetep wae kekeuh hasrat pengen jadi psikolog :p
ya kaleee dah bakalan ada gitu sarjana Teknik tapi jadi psikolog hahahaha..
kalo dulu mah cita-citanya pengennya punya kerjaan tetap sebagai psikolog yang kerja sambilannya jadi sutradara yang punya hoby nulis buku. weeeiiisss sedaaap :p
hahahah tapi itu hanya sebuah mimpi.manusia hanya berencana dan berusaha, Allah yang menentukan hasilnya. Allah pasti punya rencana yang lebih indah buat hamba nya dan itu,kita dibiarkan untuk melewati sebuah proses untuk mencapai tujuan yang Allah maksud,yang akan indah pada waktu nya kelak :)
nah sampe akhirnya Allah memberikan hadiah kepada saya yaitu dimasukkanlah saya ke politeknik telkom yang saya ga tau itu ada di negara antah berantah dimanalah itu..sampai akhirnya saya ikut dalam sebuah organisasi yang cuma awalnya iseng-iseng pengen gara-gara TAK nya gede, ee ee eeeh jadi terjerumus ampe ngejabat 2 periode begini dah.hasyemeleh :|
perioade yang pertama, saya di tempatkan di komisi 3, untuk yang periode pertama mah saya masih jadi abal-abal.. ya karena TAK hunters sih,tapi sampe sekarangpun TAK nya belom juga keluar :( *curcol ihihihi
nah, diperiode kedua ini lah saya baru bisa terjun totalitas. baru ngerasain bener-bener kerjalah. sekarang saya di badan kehormatan.
nah mungkin dari sinilah, Allah memberikan saya hadiah lagi, buat menyalurkan hasrat Psikolog wannabe ahahahhaha. disinilah saya diberikan sebuah kepercayaan untuk menyicipi sedikit bagaimana rasanya jika menjadi psikolog. apakah sesuai dengan yang saya bayangkan selama ini rasanya?
apakah senikmat yang saya bayangkan selama ini? apakah nikmat jika selalu berkutat dengan suatu masalah?
bagaimana sih rasanya menjadi psikolog? nah mungkin Allah ingin memberi jawaban itu dengan menempatkan saya di badan kehormatan ini.
saya yang dengan ikhlas dan sukarela menawarkan diri menjadi di bagian badan kehormatan, kalau yang lain itu pada di tunjuk untuk di tempatkan di bagian-bagiannya. kalo saya mah pas di tanya,siapa yang mau di BK, saya langsung dengan sigap jawab "aku ajalah.aku ya! yayayayaya yang di BK" ahahaha dasaar si mira ini ga tau malu yak ahhaha..ya gapapalah.saya mah lebih mending menawarkan dengan sukarela daripada kerja dalam keterpaksaan :p
di sinilah saya bertugas menjadi Psikolog ABAL-ABAL ahahahaha...
disini saya bisa leluasa bereksperimen dengan proker-proker yang ada, buat DPM yang lebih baik itu seperti apa enaknya.
hari demi hari saya lewati dengan menyenangkan dan tanpa beban.
sampai akhirnya sedikit demi sedikit berbagai masalah bermunculan di internal kami. nah disaat seperti inilah fungsi BK sesungguhnya. membantu bagaimana menyelesaikan masalah internal kami.
mau tidak mau..saya harus banyak mempelajari karakter perindividu rekan-rekan saya itu seperti apa. mulai melakukan pendekatan secara pertahap untuk tiap individunya. dan banyak sekali karakter-karakter baru yang saya temui di sini.
dari BK saya belajar menjadi pendengar yang baik
dari BK saya belajar untuk menjadi pribadi yang netral,tidak berpihak
dari BK saya belajar mencari arti bijaksana sesungguhnya
dari BK saya belajar mencoba memahami orang lain
belajar bagaimana memposisikan diri menjadi orang lain
belajar bagaimana memposisikan diri sesuai dengan porsinya
belajar untuk mengeyampingkan ego pribadi
belajar arti kesabaran yang sebenarnya
belajar lebih menghargai
belajar arti toleransi itu seperti apa
belajar untuk bersikap profesional,tidak mencampuri masalah pribadi dengan kerjaan
dan belajar untuk memberikan solusi yang tepat guna (hasyemeleh tepat guna itu piye maksudnya?) hohohoho
banyak hal-hal yang saya pelajari dari posisi saya di BK sekarang, banyak pelajaran berharga dari setiap kisah yang di ceritakan kepada saya. mulai dari hal kecil sampai hal besar, telah memberikan warna tersediri buat saya. warna yang berbeda,di setiap warnanya pun dituliskan oleh orang-orang yang berbeda.
walaupun saya tidak bisa sesempurnya dan tidak bisa mengaplikasikan secara sempurna dari apa yang saya dapat pelajari, minimal saya berusaha untuk bisa mempelajarinya sedikit demi sedikit, butuh waktu untuk bisa mengusai suatu pelajaran,agar dapat diaplikasikan dengan baik.
ternyata menjadi psikolog itu tidak segampang yang saya fikirkan sejak saya SMP dulu.
ternyata akrab berkutat dengan sebuah masalah itu tidak semenyenangkan seperti bayangan saya dulu.
menjadi psikolog itu harus bisa menjadi pendengar yang baik.
kadang manusia itu butuh tempat curhat bukan untuk mendapatkan nasihat-nasihat, bukan untuk di ajari harus seperti apa baiknya, kadang mereka hanya ingin mengeluarkan apa yang dia rasakan saja. tidak butuh sebuah nasihat yang omong kosong. mereka butuh tempat yang bisa di percaya,seperti teman berbagi untuk mengeluarkan masalah-masalah yang menjadi beban mereka. kita hanya cukup menjadi pendengar yang baik saja,sudah cukup membantu meringankan beban mereka. jika dikiranya tidak dibutuhkan sebuah nasihat,maka kita tidak perlu mengeluarkan pemikiran kita tentang masalah yang dia hadapi.
contoh ya:
waktu itu ada orang yang pengen banget ketemu saya,terus saya luangkan waktu saya buat ketemu, terus orang itu dateng dengan muka yang penuh beban, terus cerita sambil nangis-nangis kejer,marah-marah luapin emosinya. saya cuma diem,dengerin dia marah-marah sambil dia nangis-nangis luapin emosinya.lalu saya kasih minum,lalu dia udah plong,muka nya udah enakan. terus saya ditinggal pergi gitu aja deh :)
its so simple but very helpful :)
tapi masalah menjadi psikolog itu biasanyaaaa...
seorang psikolog sangat handal dalam menyelesaikan masalah yang dialami oleh orang lain.
tetapi jika mendapat masalah yang padahal sama, belom tentu dia bisa menyelesaikan masalahnya seperti yang dia anjurkan kepada orang lain tersebut.
seorang psikolog biasanya juga sukar untuk menyelesaikan masalah dirinya sendiri.
hahahahaha
kadang menjadi psikolog juga harus mengesampingkan masalah dia dulu,dan terlihat seakan-akan tidak terjadi apa-apa pada dirinya. seakan-akan everything is gonna be okay. hanya untuk membuat orang yang cerita itu merasa nyaman untuk bercerita dengannya.
nih ada kata-kata yang manteb:
"dont take it too hard,my friend said, "share it with me, i know there's something in your mind but you always pretend like you're okay. Just say it, that you're not okay. when you are trying to be strong, i can see you are in a deep down place called weakness
tapi kadang ada kalanya:
"ketika tidak bisa menceritakan suatu hal, bukan berarti sudah tidak mempercainya lagi. tetapi hanya tidak ingin menambah beban saja"
yaaa begitulah sedikit cerita dari si psikolog abal-abal ini..
tunggu ya keajaiban-keajaiban dari kehidupan si psikolog wannabe ini.
saya ga sabar buat melanjutkan hari-hari yang penuh tantangan nanti.tantangan yang bakal menjadi sebuah pengalaman berharga.
ini mewajibkan saya untuk terus belajar mencari ilmu yang lebih agar bisa membantu memberikan solusi di tiap masalahnya.
yang saya ambil dari sini tuh:
"sekuat-kuatnya orang pasti butuh orang lain juga,sebab suatu saat ketika ia terjatuh, ada orang yang siap menangkap untuk membangunkannya lagi untuk mengingatkan agar meneruskan kehidupannya lagi"