Total Pageviews

cerita kerudung part 2

  • 0

Banyak pendapat yang berbeda-beda tentang kesiapan seorang wanita untuk mengambil keputusan dalam memakai kerudung sebagai pilihan dalam hidupnya.

yang saya lihat disekeliling saya ada beberapa macam cara orang mempengaruhi orang lain agar orang lain juga mengikuti jalan dia untuk memakai kerudung. antara lain:

kasus pertama, ada orang yang mengajak secara ekstream dengan langsung bilang menyuruh target untuk memakai kerudung, tanpa basa basi, macam-macam juga ajakanya.contohnya:

- "eh ko lo ga pake kerudung? pake aja sih, kan islam mewajibkan perempuan menutupi aurat"
- "kapan lo tobat?keburu mati loh nanti, ga sempet pake kerudungnya"
- "pake kerudung yuk kaya gue"
dan macam-macam lah kata-katanya, intinya tanpa basa-basi, langsung tembak agar si target memakai kerudung dengan menasehati berbagai macam dampak baik jika memakai kerudung dan dampak buruk jika tidak memakai kerudung.

sedikit ekstream sih memang, biasanya kata-kata seperti itu antara orang-orang yang mempunyai kedekatan sangat erat seperti sahabat, jadi ga takut tanpa basa-basi, tapi biasanya si target jadi kesel dan malahan males kalo dinasehati kaya gitu, kesannya malah kaya sok tahu gitu.
kasus ke dua, ada orang yang mengajak target dengan cara sedikit lebih halus dengan selingan-selingan bercanda atau memuji, contohnya:

- "hai cantik...ko kepalanya ga di tutup siiih?? " (sambil belai-belai rambut target)
- (sikon lagi di kamar mandi, lagi ngaca bareng) 
"eh lo cantik juga ya, tapi lebih cantik kalo pake kerudung sih, lebih keliatan anggun"
- "lo mau putih kaya gue?? pake kerudung makannya, biar ga item kalo panas2an ahahha"
kayanya hal kaya gitu banyak kita jumpai di lingkungan, dimana ada temen kita yang pake kerudung, dimana posisinya kita itu ga pake kerudung.

kasus yang ketiga yang saya temui, cara ini sangat halus. bahkan kita tidak sadar bahawa kita telah tertarik untuk mengikutinya tanpa diajak secara terang-terangan.ciri-cirinya:

- orang itu tidak sibuk mengubah orang lain,tidak mengeluarkan kata-kata persuasive untuk mengajak atau menasehati agar orang lain mau mengikuti dia untuk menggunakan kerudung.
- orang itu memberikan contoh dalam setiap perilakunya sehari-hari
- orang itu secara tidak langsung memperlihatkan kepada kita betapa nyaman dan nikmatnya memakai kerudung, sehingga kita tertarik untuk mengikutinya

nah sekarang gimana sikap si target yang kita ingin agar dia menggunakan kerudung?

biasanya sering saya dengar orang-orang berkata seperti ini:
- "nanti nunggu hidayah"
- "tar aja gue tobat dulu, sekarang gue ngerasa belom pantes"
- "doain gue ya biar nyusul pake kerudung kaya lo"
- "masih belom siap"
- "gue pengen sih, tapi belom yakin banget"
- "tunggu gue nikah dulu, baru gue berubah"

daaaaaan dengan adanya tanggapan seperti itu, banyak yang berpendapat:

- "hidayah itu dikejar, bukan di tunggu. kalo ditunggu mah hidayah ga akan mendekat ke kita"
- "kalo ntar-ntaran, mau nunggu sampe kapan?Umur kita kan ga ada yang tau?nanti ga sempat"
- "kalo belom siap mah, itu mah masalah waktu. tinggal di niatin aja, sambil jalan coba aja belajar"
- "belajar pake kerudung aja dulu, kan lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali"

dengan fenomena diatas, saya jadi memperhatikan dan saya berfikir.

Menurut saya, itu hak setiap orang berpendapat dan mengambil keputusan. Bagus sih tentang orang yang mengajak orang lain untuk menggunakan kerudung, kan di dalam islam diharuskan untuk saling mengingatkan dan berlomba-lomba dalam hal kebaikan.

Tapi, menurut saya wajar saja banyak yang tidak menghiraukan ajakan tersebut atau bahkan tidak mendengarkan ajakan tersebut dan menolak dengan halus. karena memang hak dia mengambil keputusan apa lagi dengan kehidupan pribadinya. biasanya orang tidak ingin kehidupan pribadinya di atur orang lain, atau dicampuri kehidupannya.

Menurut saya sebagai wanita yang telah berkerudung, saya pernah mengalami hal-hal diatas, dan apa reaksi saya???? saya malah malas dengan orang banyak bicara seperti itu. Saya menggap dia sok tahu, ngapain ngurusin hidup saya, berasa hidup dia sudah benar saja, pake ngajarin orang segala.

Nah, karena itu saya berpendapat, untuk apa kita susah payah sibuk untuk merubah orang lain? kita harus memberi contoh konkret, kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar orang lain tertarik untuk mencari tahu tentang kita dan mengikuti cara hidup kita (yang baik-baik saja).
Jangan sakit hati jika ada orang lain yang menolak ajakan kita menggunakan kerudung. kita hanya bisa mendoakan dan mengamini keinginan dia memakai kerudung yang entah kapan terwujudnya.

X: "gue mau pake kerudung, tapi kapan-kapan ya kalo udah siap"

Y: "amiiiiin....gue doain..semoga cepat terkabul ya"

Orang yang mengatakan berubah itu sulit, adalah orang yang sedang mempertahankan keadaan yang sedang dikeluhkannya.

Apakah dibutuhkan mental yang kuat untuk berubah? Jawabannya "TIDAK"

Yang dibutuhkan adalah kesediaan logis untuk meninggalkan kebiasaan yang terbukti hanya menyulitkan dirimu!!

Maka tinggalkanlah sikap dan cara-cara yang hanya menjadikan kamu korban dalam keadaan yang kamu buat sendiri

Tetapi berubah dengan dasar dari niat dalam hati kita yang benar-benar siap dan yakin, itu biasanya lebih nikmat dan menjalaninya tanpa beban karena bukan dari paksaan atau permintaan seseorang, tetapi karena memang ingin berubah agar hidup lebih baik dan karena mencari ridho Allah semata.





No comments:

Post a Comment

Labels

Followers