Total Pageviews

kehidupan saat kaya dan miskin

  • 0
saya baru perhatiin belakangan ini, kalo saya lagi di training sama Allah SWT.

waktu SMA kehidupan saya dipenuhi dengan Glamoritas Ibu Kota Jakarta.
Alhamdulillah Allah menempatkan saya di salah satu sekolah favorite di Jakarta Barat.
Selama SMA, saya di kelilingi lingkungan yang sangat glamor, mulai dari teman-teman sampai gaya hidup yang sangat konsumtif. Uang saku saya saat itu untuk 1 hari bisa mencukupi kehidupan saya selama 5hari di bandung sekarang. hahaha 1:5

saat itu saya sangat jauh dari kata "BERSYUKUR"  dan selalu tidak pernah puas dengan keadaan yang ada. Selalu menuntut ini itu,padahal saat itu Allah mencurahkan nikmat yang tidak ada henti-hentinya.

mungkin karena tidak bisa mempertanggung jawabkan Amanah dari Allah,akhirnya Allah memberikan saya training kembali.

sampai akhirnya saya di buang ke suatu daerah antah berantah di kawasan kabupaten terpencil di Bandung (halah lebay). yang sangat jauuuuh berbeda keadaan lingkungannya saat saya SMA. disini saya tidak kenal siapapun,tidak ada saudara..

saya harus beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada,dari mulai menjadi anak kos yang serba mandiri (disini saya baru merasakan betapa berharga nya seorang pembantu yang sangat banyak berkorban untuk membantu kita.belum tentu dia mengurus anaknya seperti dia mengurus kita), 
lalu kondisi di sekitar lingkungan kosan yang sangat padat merayap,
di samping itu harus pula beradaptasi dengan latar belakang teman-teman yang sangat beragam dari sabang sampai marauke yang sifat,watak dan gaya hidup yang sangat jauh berbeda dengan teman-teman ketika saya SMA (saya harus bisa terima kenyataannya kalo orang-orang di sekeliling saya saat ini sudah berbeda).
di samping itu saya harus bisa mengontrol uang bulanan saya, yang baru pertama kali saya dikasih uang bulanan (apalagi jauh dari orang tua.kalo boros2 ga bisa langsung minta).

dengan keadaan prihatin seperti itu, saya sangat menyesali atas sikap saya yang tidak bisa bertangung jawab ketika Allah menitipkan amanahnya ketika saya SMA.
ketika ada,kita lupa bersyukur.
ketika sengsara baru ingat dengan Allah. *astagfirullah

berat memang awalnya seketika harus menerima kondisi yang 180' berbeda. tapi itu sebagai tamparan buat saya. saya analogikan ini semua sebagai TRAINING KEHIDUPAN SEBELUM BERKELUARGA. xixixixi

Allah ingin saya merasakan bagai mana merasakan kehidupan ketika berada di Atas dan ketika berada di Bawah. dan bagai mana seharus nya saya bersikap dengan Amanah yang di titipkan dari Allah agar kesalahan saya tidak terulang lagi.

terimakasih yaRabb kau langsung menegurku saat ini :)

syukurilah segala yang telah Allah berikan untuk kita saat ini,jangan syirik dengan keadaan orang lain.sebab rejeki itu tidak pernah akan tertukar. 

Belum tentu kebahagiaan duniawi bisa mendekatkan diri kita kepada Allah,atau malah itu ujian buat kita,yang bisa menyesatkan kita.tetapi jika kita bisa melewatinya dengan tanggung jawab,insyaAllah kita akan "naik kelas".

Saya tidak tahu ini berkah atau musibah,saya hanya mencoba berprasangka baik kepada Allah :)

BURUKnya masalah yang mengganggu kamu,menunjukkan BESARnya rencana Allah bagi kamu

No comments:

Post a Comment

Labels

Followers